Wayang kulit merupakan salah satu seni tradisional yang dimiliki Indonesia. Nyatanya wayang kulit tak hanya digemari oleh kalangan orang dewasa saja, melainkan juga anak muda. Hal ini bisa dibuktikan langsung oleh Ki Purbojagad Jatitunggal Kusumonegoro.
Ia adalah dalang cilik yang juga terkenal sebagai dalang millenial. Usianya yang masih muda tak menghalanginya dalam belajar pedalangan wayang kulit. Supaya lebih mengenal dalam milenial yang satu ini, Anda bisa ikuti pembahasan berikut.
Mengenal Ki Purbojagad Jatitunggal Kusumonegoro
Hadirnya dalang cilik millenial ini menyadarkan bahwa wayang kulit perlu dilestarikan dari generasi ke generasi. Seni tradisional Indonesia ini harus tetap lestari agar tidak tertelan perkembangan zaman.
Purbojagad Jatitunggal Kusumonegoro itu sendiri adalah dalang cilik perdana siswa dari Sanggar Omah Dalang. Kegiatan seni pedalangan memang juga fokus pada anak-anak yang usianya Sekolah Dasar dan SMP.
Anak dengan usia tersebut bisa lebih efektif dalam mendukung pembentukan karakter pribadi sehingga akhlaknya tertata dengan baik. Akhlaknya bisa sesuai dengan tuntutan budi pekerti manusia Jawa.
Selama menjadi siswa di Sanggar Omah Dalang, Ki Purbojagad Jatitunggal Kusumonegoro mendapatkan pelatihan dan pengetahuan dasar mengenai pedalangan. Bahkan juga tahu tentang cara teknis dalam pembuatan karakter tokoh wayang.
Prestasi Purbojagad Jatitunggal Kusumonegoro
Pengenalan dalang bisa dilakukan melalui berbagai hal. Tak terkecuali pula dengan mengikuti perlombaan secara aktif. Kegiatan tersebut seperti halnya yang dilakukan oleh Purbojagad Jatitunggal Kusumonegoro.
Ia mewakili Sanggar Omah Dalang mengikuti perlombaan yang diadakan Dinas Kebudayaan Kabupaten Gunungkidul. Dalam perlombaan tersebut, Purbojagad Jatitunggal Kusumonegoro berhasil meraih Juara Mendalang dengan Tingkat Anak secara berturut-turut di tahun 2020 dan 2021.
Pementasan Purbojagad Jatitunggal Kusumonegoro
Bukan hanya ikut lomba untuk mengenalkan wayang kulit, Purbojagad Jatitunggal Kusumonegoro juga aktif melakukan pementasan. Bahkan dalang milenial ini telah melakukan pertunjukan wayang kulit di beberapa daerah yang ada di Indonesia.
Sebut saja pementasan wayang kulit kreasi yang bertempat di gedung Al Akbar pondok pesantren terbesar MAZ di Jawa Barat. Lalu Ki Purbojagad Jatitunggal Kusumonegoro juga melakukan pementasan wayang kulit gagrak Solo yang berlokasi di Taman Budaya Surakarta Jawa Tengah.
Tak hanya itu saja, Purbojagad Jatitunggal Kusumonegoro juga pernah pentas di Jogja dengan memperlihatkan pertunjukan wayang kulit gagrak Jogja yang berlangsung di Universitas Yogyakarta. Semua pementasan yang ia lakukan berjalan lancar dan dinikmati oleh banyak penonton.
Manfaat Pelestarian Wayang Kulit
Pelestarian wayang kulit seperti halnya yang dilakukan oleh Purbojagad Jatitunggal Kusumonegoro menawarkan beragam manfaat bagi banyak pihak. Adapun salah satu manfaatnya yaitu sebagai media hiburan.
Sudah bukan rahasia lagi bila adanya pertunjukan wayang kulit bisa menghibur masyarakat di sekitarnya. Masyarakat yang menonton pementasan wayang kulit dari dalang Ki Purbojagad Jatitunggal Kusumonegoro bisa merasa terhibur sembari melakukan hubungan sosial bersama penonton lainnya.
Selain sebagai media hiburan, manfaat pelestarian wayang kulit selanjutnya yaitu memberi kesempatan masyarakat untuk melestarikan nilai kekeluargaan maupun ramah tamah khas orang Indonesia.
Dengan wayang kulit, masyarakat juga bisa mengetahui sejarah maupun cerita legendaris dari tanah Jawa. Maka dari itu, sudah seharusnya wayang kulit dilestarikan di era modern seperti sekarang ini.
Apa yang dilakukan oleh dalang milenial Ki Purbojagad Jatitunggal Kusumonegoro harusnya jadi motivasi sekaligus inspirasi bagi generasi muda saat ini. Anak-anak muda harus mengenal, mencintai, dan melestarikan kebudayaan Indonesia dengan baik, termasuk wayang kulit.